Merauke, PSP – Perusahaan Umum Bulog SubDivre Merauke kembali berencana mendatangkan beras dari Surabaya, Jawa Timur sebanyak 4.000 ton secara bertahap. Hal itu dilakukan mengingat stok beras yang tersedia di gudang tersisa 300 ton.
Kepala Perum Bulog Merauke, Firman Mando stok yang tersedia 300 ton ini merupakan sisa dari 2.000 ton yang didatangkan di bulan Juni 2023 lalu. Untuk memperkuat stok ke depan maka akan mendatangkan beras kembali.
“Mudah-mudahan kapalnya awal bulan Agustus ini sudah masuk yang membawa 2.000 ton. Sedangkan tahap kedua diperkirakan tiba di akhir bulan Agustus 2023, dengan jumlah yang sama 2.000 ton,” beber Firman di kantornya, kemarin.
Untuk stok yang ada hanya bisa bertahan hingga akhir bulan Juli 2023. Dengan demikian, beras yang tiba di awal bulan Agustus nanti diharapkan bisa memenuhi kebutuhan pelayanan, khusunya untuk jatah pegawai, TNI, Polri dan oprasi pasar guna menstabilkan harga di pasaran. Selain beras, komoditi lain yang masih tersedia di gudang Bulog Merauke berupa gula pasir sebanyak 17.900 kilogram dan minyak goreng sebanyak 9.648 liter.
Setelah 4.000 ton beras tiba di Merauke, kata Firman, maka stok hingga bulan Desember 2023, sudah bisa dikatakan aman.
Menurutnya, alasan Bulog Merauke harus mendatangkan beras dari luar, lantaran penyerapan beras lokal belum maksimal. Semua gudang yang ada sudah disiapkan.
Sementara itu seorang warga Merauke, Yustinus mengeluh dengan tingginya harga beras yang sudah berlangsung beberapa bulan ini. Dengan mahalnya harga beras, membuat ia kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pokok untuk keluarganya.
Ia mengatakan harga beras paling murah untuk saat ini Rp. 13.500/ kg. Sebelumnya, ia biasa membeli Rp.9.000 atau Rp. 10.000/ kg. “ Terus terang saja, saya merasa kesulitan dengan kondisi saat ini, bagaimana tidak harga beras terus naik sementara gaji tetap. Kebutuhan bukan hanya beras saja, saya harus bayar kos dan memenuhi kebutuhan lainnya untuk keluarga,” kata Yustinus kepada Papua Selatan Pos, Sabtu, 20/7/2023.
Ia mengharapkan kehadirab beras Surabaya dapat menstabilkan harga beras di Merauke. Jangan sampai sudah datangkan beras dari luar tetapi harga beras tidak turun. “ Saya hanya buruh lepas, dengan penghasilan tidak menentu. Jika kondisi saat ini tidak berubah, saya bingung untuk menghidupi keluarga saya. Saya harap beras surabaya bisa menurunkan harga beras di Merauke,” ujarnya.[FHS-NAL]