Merauke, PSP – Senin (17/7), Komisi C DPRD Merauke memanggil Dinas Pekerjaan Umum kabupaten Merauke.
Pemanggilan yang dikemas dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) turut dihadiri Dinas Perumahan kabupaten Merauke membahas beberapa hal berkaitan pekerjaan fisik infrastruktur terutama proyek jalan.
Ketua Komisi C DPRD Merauke Cosmas Jem,S.IP yang memimpin pertemuan itu, menyebutkan dinas PU sebagai OPD yang menangani pekerjaan fisik sudah selayaknya memberikan peringatan – peringatan kepada pihak ketiga yang mengerjakan proyek.
Laporan dari masyarakat, kata Cosmas. banyak masyarakat Merauke mengeluhkan kualitas pembangunan jalan yang dikerjakan di sejumlah titik di kabupaten Merauke, artinya tidak bertahan lama.
Kepada wartawan, Cosmas menyebutkan sebagai bentuk evaluasi anggaran fisik 2023, dinas PU sudah harus lebih peka terhadap kualitas jalan di Merauke.
Ia menyebut beberapa jalan di Merauke, diantaranya di Payum, Muram Sari, Ternate, Jalan Pendidikan dan masih banyak lagi.
“Kualitas jalan di Merauke ini kontraktor – kontraktor perlu disampaikan terus. Kalau ada satu drum aspal yang harusnya peruntukannya untuk 50 meter jalan jangan dibuat 100 meter,” tegas Cosmas.
Hal ini mempengaruhi kualitas jalan yang tidak bertahan lama.
“Ini kan mengurangi kualitas pengaspalan.
Tentang campuran , material, dan sebagainya,” kata dia.
Padahal kata Cosmas, anggaran pengawasan di Dinas PU turut dianggarkan.
“Fungsi pengawasan tidak jalan, karena dalam satu pekerjaan itu ada anggaran pengawasan.
Dinas ini sedianya harus memberikan teguran kepada pihak ketiga, memberikan pelatihan,
Ini kota bicara soal anggaran kalau memang pihak ketiga tidak mampu mengerjakan dengan baik, ditegur saja,” terangnya.
Sementara itu, warga jalan Ternate mengeluh dengan kualitas jalan ternate yang baru saja di bangun. Belum ada satu tahun jalan yang dibangun dengan dicor itu sudah berlubang. Ketua RT 01 RW 02 Veronika Konam, mengatakan bahwa proses pembuatan jalan dimulai sekitar November 2023, tetapi saat ini jalan sudah rusak.
“Kami berterimakasih kepada Pemerintah dikarenakan terkait dengan keluhan kami dalam pembuatan jalan sudah dipenuhi, hanya saja yang menjadi permasalahannya dari segi kualitas itu masih sangat rendah,”ucapnya.
Sementara itu salah satu warga lainnya juga mengomentari persoalan yang sama, Sumardin menambahkan jalan ini baru saja di buat tetapi tidak berkualitas, dikarenakan belum cukup setahun jalannya sudah rusak.
Seharusnya para pekerja harus konsisten dalam pembuatan jalan lebih mengutamakan kualitas sehingga para pengguna jalan tidak mengeluh.
“Kendalanya sejak jalan ini di buat banyaknya warga yang mengalami kecelakaan apalagi pada waktu malam hari,”ucapnya kepada Papua Selatan Pos, Senin(17/07/2023).
Kepala Bidang Bina Marga Dinas PU Merauke, Leo Patria Mogot, menyampaikan pihaknya akan menindaklanjuti keluhan tersebut dengan meminta kepada pihak kontraktor untuk melakukan perbaikan pada kerusakan jalan yang telah di bangun itu.
“Kami akan panggil kontraktornya dan meminta agar mereka melakukan perbaikan,” ujar Leo. Disampaikan kontraktor cukup kesulitan untuk membuat jalan atau pengalihan jalan mengingat di pinggir kiri kanan jalan tersebut terdapat got, sehingga pada saat sementara di kerjakan masyarakat tidak sabar untuk melintasi jalan tersebut. Kondisi itulah yang membuat jalan tidak bertahan atau cepat mengalami kerusakan. (ERS/CR5-NAL)